Senin, 15 Desember 2014

pengertian media pembelajaran



Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.

macam-macam media pembelajaran

Klasifikasi Media
1. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
2. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
3. Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak.
a). Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b). Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.
4. Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a). Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b). Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c). Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d). Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah
Latuheru (1988) menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa terhadap materi  pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya .
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989) mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1)   Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2)   Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3)   Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4)   Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5)   Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Manfaat positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pengajaran di kelas adalah sebagai berikut: 1). Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. 2). Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. 3). Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. 4). Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa. 5). Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan 6). Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan. 7). Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8). Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif,dalam proses belajar mengajar.
BERBAGAI JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1.      Media audio
2.      Media cetak
3.      Media visual diam
4.      Media visual gerak
5.      Media audio semi gerak
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio visual diam
8.      Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1.      audio    : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2.      cetak    : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3.      audio-cetak    : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4.      proyeksi visual diam    : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5.      proyeksi audio visual diam    : film bingkai slide bersuara
6.      visual gerak        : film bisu
7.      audio visual gerak        : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8.      obyek fisik        : Benda nyata, model, spesimen
9.      manusia dan lingkungan        : guru, pustakawan, laboran
10.  komputer        : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1.      media yang tidak diproyeksikan
2.      media yang diproyeksikan
3.      media audio
4.      media video
5.      media berbasis komputer
6.      multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.
jenis media belajar, diantaranya:
1.    Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.    Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.    Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
4.    Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
5.    Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media    1    2    3    4    5    6
Gambar Diam    S    T    S    S    R    R
Gambar Hidup    S    T    T    T    S    S
Televisi    S    S    T    S    R    S
Obyek Tiga Dimensi    R    T    R    R    R    R
Rekaman Audio    S    R    R    S    R    S
Programmed Instruction    S    S    S    T    R    S
Demonstrasi    R    S    R    T    S    S
Buku teks tercetak    S    R    S    S    R    S
Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
A. MEDIA VISUAL
1.      Media yang tidak diproyeksikan
a.    Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b.    Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c.    Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1)      gambar / foto: paling umum digunakan
2)      sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3)      diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4)      bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5)      grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
2.      Media proyeksi
1.      Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
-          Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
-          Membuat sendiri secara manual
2.      Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
B. MEDIA AUDIO
1.      Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2.      Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.
C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1.      Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2.  Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

Kamis, 02 Januari 2014

Brain Gym



Judul buku      : Brain Gym

Penulis             : Paul E. Dennison, Ph. D, Gail E. Dennison

Penerbit           : Grasindo

Tahun terbit     : 2001

Tebal buku      : -



Pada umumnya kegiatan senam otak ini di buat guna menstimulasi ( dimensi lateralis), meringankan ( dimensi pemfokusan ) , atau merelaksasi ( dimensi pemusatan ) murid yang terlibat dalam situasi belajar tertentu. Gerakan- gerakan khusus telah di amati agar lebih bermanfaat untuk mengatasi hambatan belajar perorangan berikut pola-pola individunya.
Otak manusia, seperti hologram yang terdiri dari tiga dimensi dengan bagian-bagian yang saling berhubungan sebagai satu kesatuan. Itu sebabnya bayi atau balita secara global dapat menangkap dunia orang dewasa dan menciptakannya menjadi dunia baru lagi. Dimana pelajaran yang di dapat akan lebih mudah di tangkap bila mengaktifkan sejumlah panca indra dari pada hanya diberikan secara abstrak saja. Akan tetapi otak manusia juga spesifik tugasnya yang untuk aplikasi gerakan senam otak dipakai istilah dimensi lateralis untuk belahan otak kiri dan kanan. Dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak dan bagian depan otak, serta dimensi pemusatan untuk sistem limbis dan otak besar.
Lateralis tubuh manusia di bagian dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini memungkinkan  dominasi slah satu sisi misalnya menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk i ntegrasi kedua sisi tubuh,yaitu untuk menyeberangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah. Ketidak mampuan menyeberangi garis tengah menyebabkan “ ketidak mampuan belajar”. Gerakan-gerakan yang menstimulasi koordinasi kedua belahan otak dan integrasi dua sisi terdapat dalam pengaktifan otak
Fokus adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi yang memisahkan bagian belakang tengah dan depan tubuh, dan juga bagian belakang dan depan otak. Garis tengah partisipasi adaah garis bati pada suatu kegiatan apakah seseorang berada di depan atau belakang garis tersebut. Ketidaklengkapan perkembangan refleks menghasilkan ketidak mampuan  untuk secara mudah mengekpresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses belajar.  Murid yang mengalami kurang - fokus ( underfocised ) disebut kurang perhatian. Sementara bagian lain adalah anak - anak yang terlalu mengalami fokus - lebih ( overfocused )  dan berusaha terlalu keras. Gerakan yang membantu melepaskan hambatan fokus adalah aktivitas integrasi depan ataupun belakang , yang termasuk dalam pengaktifan otak.
Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian atas dan bawah otak meliputu bagian tengah sistem limbis ( mid brain ) yang berhubungan dengan informasi emosional serta otak besar ( cerebrum )  untuk berfikir yang abstrak. Apa yang di pelajari benar-benar harus dapat di hubungkan dengan perasaan dam memberi arti.
Ketidak mampuan untuk mempertahankan pemusatan di tandai oleh ketakutan yang tak beralasan, cenderung bereaksi berjuang atau melarikan diri, atau ketidak mampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan yang membuat satu sistem badan menjadi relaks dan membantu menyiapkan murid untyuk mengolah informasi tanpa pengaruh emosi negatif yang disebut pemusatan atau bertumbu pada dasar yang kokoh.
Setelah murid belajar mengkoordinasi gerakan mata, tangan , dan tubuh mereka, maka dapat disebut kegiatan brain gym atau yang biasa disebut senam otak ini sudah mencapai tujuannya, dan integrasi menjadi pilihan otomatis. Sebagian orang akan mengakui bahwa brain otak sangat membantu dalam waktu yang singkat untuk mencapai perilaku tertentu.
Kebanyakan murid secara sadar memilih untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut secara teratur dalam beberapa inggu atau bulan guna membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan kembali menggunakan gerakan-gerakan rutin brain gym yang mereka senangi bila stress atau tantangan muncul di dalam hidup mareka.
Senam otak atau nrain gym pada dasarnya di dasarkan pada tiga pokok yang sederhana yaitu:
1. belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi sepanjang hidup.
2. kesulitan belajar adalah ketidak mampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang baru.
3. kita semua pada umumnya mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk tidak bergerak.
      Umumnya kita menerima saja keterbatasan dalam hidup kita sebagai sesuatu yang tak dapat diletakkan dan mungkin juga gagal menemukan manfaat dari stres yang positif. Gerakan brain gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untu menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain.
Para pendidik secara khusus harus ahli dalam menemukan perilaku yang menunjukkan bahwa pelajar mempunyai kesulitan memproses informasi agar terintegrasi. Dengan brain gym kebanyakan hambatan belajar dapat diatasi bila dikenali dan dihadapi dengan cara yang menunjang.
Anak yang sehat tahu kapan mereka mempunyai masalah dan meminta bantuan dengan cara menunjukkan perilaku tertentu. Tidak ada anak yang malas , menarik diri,  agresif atau pemarah , kecuali mereka yang tidak mendapatkan cara belajar yang alami.
Bila diberi kesempatan untuk bergerak dengan cara mereka sendiri, anak-anak mampu menyelesaikan proses belajarnya. Dengan dukungan dan izin untuk bergerak secara positif di dalam kelas, murid dapat mengembangkan kemampuan intelegensi yang unik dan lengkap dengan cara alami. Mereka tidak akan terhambat lagi, melainkan merasa bebas untuk belajar dan dalam proses belajar ingatan dan pemikiran abstrak adalah hal penting untuk memahami kata-kata abstrak dan memroses bahasa ketika perbendaharaan kata dalam membaca melebihi yang biasa dibicarakan (tingkat kelas enam). Masukkan melalui pendengaran dan penglihatan harus dipadukan agar informasi dapat disimpan ke dalam ingatan jangka pendek (untuk kegunaan analisis), dan juga untuk mengambil informasi dari ingatan jangka panjang untuk diungkapkan secara lisan.
Berpikir kreatif dalam hal fokus, perhatian dan konsentrasi memrlukan integrasi pengalaman lampau (nyata, khayalan, atau seolah-olah mengalami sendiri) dan informasi baru (diterima oleh otak belakang dan diungkapkan dalam bahasa melalui otak depan), sehingga yang baru diproses dan disimpan sebagai pengetahuan pribadi. Dalam mendengarkan secara aktif melibatkan penerimaan dan pemrosesan arti, dan merupakan dasar mutlak dalam komunikasi yang efektif. Mengenai masukan dari luar diperlukan reaksi motorik untuk mendengar dan bicara. Tentang masukan dari dalam, seseorang harus menginterpretasi pikiran-pikiran dan kaitan-kaitannya agar dapat merespon atas dasar pengalaman sendiri dan lingkaran lengkap dari masukan luar dan dalam serta melihat ke depan memungkinkan pemahaman dan pengungkapan sehingga anak-anak dapat mengembangkan kemampuan intelegensi yang unik dan lengkap dengan cara alami.




Rabu, 18 Desember 2013


PENGERTIAN SEJARAH
 Arti sejarah secara etimologi
  Sejarah mempunyai arti yang sama dengan kata histori dalam bahasa inggris yang berasal dari kata benda yunani history yang berarti ilmu. Sejarah dalam kamus besar bahasa indonesia disebutkan ada 3 pengertian : 1) silsilah, asal usul (keturunan). 2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. 3) ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Kata sejarah dalam bahasa indonesia berasal dari kata arab syajaratun. Kata itu masuk kedalam bahasa melayu setelah mengalami proses akulturasi kebudayaan indonesia dengan kebudayaan arab/islam (sejak abad XIII M). Kata syajarah itu mengandung arti pohon, keturunan, riwayat, babad, tambo dan tarikh.
 
 
}Beberapa pendapat tentang definisi sejarah
1.Rumusan sejarah menurut Moh. Yamin
  Sejarah ialah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau, atau tanda-tanda


 
2.Menurut sutrasno bahwa sejarah ialah segala kejadian sepanjang masa. Segala kejadian tidak berarti bahwa semua kejadian dicatat dalam sejarah, tetapi terbatas yang ada hubungannya dengan tata kehidupan manusia.
3.Mohammad hatta menyebut sejarah wujudnya memberikan pengertian dari masa yang lalu.
 
 
4.Menurut H. Roeslan Abdulgani sejarah ialah salah satu cabang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya.
5.Sidi Gajalba mengemukakan pengertian history yang diekwivalenkan dengan sejarah dalam bahasa indonesia.  
 
KESIMPULAN 
Berdasarkan erti etimologi dan pendapat dari para tentang definisi sejarah maka dapat disimpulkan bahwa, sejarah adalah produk dari proses perjuangan manusia untuk mnecapai untuk kehidupan kemanusiaan yang lebih sempurna.