Kamis, 02 Januari 2014

Brain Gym



Judul buku      : Brain Gym

Penulis             : Paul E. Dennison, Ph. D, Gail E. Dennison

Penerbit           : Grasindo

Tahun terbit     : 2001

Tebal buku      : -



Pada umumnya kegiatan senam otak ini di buat guna menstimulasi ( dimensi lateralis), meringankan ( dimensi pemfokusan ) , atau merelaksasi ( dimensi pemusatan ) murid yang terlibat dalam situasi belajar tertentu. Gerakan- gerakan khusus telah di amati agar lebih bermanfaat untuk mengatasi hambatan belajar perorangan berikut pola-pola individunya.
Otak manusia, seperti hologram yang terdiri dari tiga dimensi dengan bagian-bagian yang saling berhubungan sebagai satu kesatuan. Itu sebabnya bayi atau balita secara global dapat menangkap dunia orang dewasa dan menciptakannya menjadi dunia baru lagi. Dimana pelajaran yang di dapat akan lebih mudah di tangkap bila mengaktifkan sejumlah panca indra dari pada hanya diberikan secara abstrak saja. Akan tetapi otak manusia juga spesifik tugasnya yang untuk aplikasi gerakan senam otak dipakai istilah dimensi lateralis untuk belahan otak kiri dan kanan. Dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak dan bagian depan otak, serta dimensi pemusatan untuk sistem limbis dan otak besar.
Lateralis tubuh manusia di bagian dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini memungkinkan  dominasi slah satu sisi misalnya menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk i ntegrasi kedua sisi tubuh,yaitu untuk menyeberangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah. Ketidak mampuan menyeberangi garis tengah menyebabkan “ ketidak mampuan belajar”. Gerakan-gerakan yang menstimulasi koordinasi kedua belahan otak dan integrasi dua sisi terdapat dalam pengaktifan otak
Fokus adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi yang memisahkan bagian belakang tengah dan depan tubuh, dan juga bagian belakang dan depan otak. Garis tengah partisipasi adaah garis bati pada suatu kegiatan apakah seseorang berada di depan atau belakang garis tersebut. Ketidaklengkapan perkembangan refleks menghasilkan ketidak mampuan  untuk secara mudah mengekpresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses belajar.  Murid yang mengalami kurang - fokus ( underfocised ) disebut kurang perhatian. Sementara bagian lain adalah anak - anak yang terlalu mengalami fokus - lebih ( overfocused )  dan berusaha terlalu keras. Gerakan yang membantu melepaskan hambatan fokus adalah aktivitas integrasi depan ataupun belakang , yang termasuk dalam pengaktifan otak.
Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian atas dan bawah otak meliputu bagian tengah sistem limbis ( mid brain ) yang berhubungan dengan informasi emosional serta otak besar ( cerebrum )  untuk berfikir yang abstrak. Apa yang di pelajari benar-benar harus dapat di hubungkan dengan perasaan dam memberi arti.
Ketidak mampuan untuk mempertahankan pemusatan di tandai oleh ketakutan yang tak beralasan, cenderung bereaksi berjuang atau melarikan diri, atau ketidak mampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan yang membuat satu sistem badan menjadi relaks dan membantu menyiapkan murid untyuk mengolah informasi tanpa pengaruh emosi negatif yang disebut pemusatan atau bertumbu pada dasar yang kokoh.
Setelah murid belajar mengkoordinasi gerakan mata, tangan , dan tubuh mereka, maka dapat disebut kegiatan brain gym atau yang biasa disebut senam otak ini sudah mencapai tujuannya, dan integrasi menjadi pilihan otomatis. Sebagian orang akan mengakui bahwa brain otak sangat membantu dalam waktu yang singkat untuk mencapai perilaku tertentu.
Kebanyakan murid secara sadar memilih untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut secara teratur dalam beberapa inggu atau bulan guna membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan kembali menggunakan gerakan-gerakan rutin brain gym yang mereka senangi bila stress atau tantangan muncul di dalam hidup mareka.
Senam otak atau nrain gym pada dasarnya di dasarkan pada tiga pokok yang sederhana yaitu:
1. belajar adalah kegiatan yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi sepanjang hidup.
2. kesulitan belajar adalah ketidak mampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang baru.
3. kita semua pada umumnya mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk tidak bergerak.
      Umumnya kita menerima saja keterbatasan dalam hidup kita sebagai sesuatu yang tak dapat diletakkan dan mungkin juga gagal menemukan manfaat dari stres yang positif. Gerakan brain gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untu menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain.
Para pendidik secara khusus harus ahli dalam menemukan perilaku yang menunjukkan bahwa pelajar mempunyai kesulitan memproses informasi agar terintegrasi. Dengan brain gym kebanyakan hambatan belajar dapat diatasi bila dikenali dan dihadapi dengan cara yang menunjang.
Anak yang sehat tahu kapan mereka mempunyai masalah dan meminta bantuan dengan cara menunjukkan perilaku tertentu. Tidak ada anak yang malas , menarik diri,  agresif atau pemarah , kecuali mereka yang tidak mendapatkan cara belajar yang alami.
Bila diberi kesempatan untuk bergerak dengan cara mereka sendiri, anak-anak mampu menyelesaikan proses belajarnya. Dengan dukungan dan izin untuk bergerak secara positif di dalam kelas, murid dapat mengembangkan kemampuan intelegensi yang unik dan lengkap dengan cara alami. Mereka tidak akan terhambat lagi, melainkan merasa bebas untuk belajar dan dalam proses belajar ingatan dan pemikiran abstrak adalah hal penting untuk memahami kata-kata abstrak dan memroses bahasa ketika perbendaharaan kata dalam membaca melebihi yang biasa dibicarakan (tingkat kelas enam). Masukkan melalui pendengaran dan penglihatan harus dipadukan agar informasi dapat disimpan ke dalam ingatan jangka pendek (untuk kegunaan analisis), dan juga untuk mengambil informasi dari ingatan jangka panjang untuk diungkapkan secara lisan.
Berpikir kreatif dalam hal fokus, perhatian dan konsentrasi memrlukan integrasi pengalaman lampau (nyata, khayalan, atau seolah-olah mengalami sendiri) dan informasi baru (diterima oleh otak belakang dan diungkapkan dalam bahasa melalui otak depan), sehingga yang baru diproses dan disimpan sebagai pengetahuan pribadi. Dalam mendengarkan secara aktif melibatkan penerimaan dan pemrosesan arti, dan merupakan dasar mutlak dalam komunikasi yang efektif. Mengenai masukan dari luar diperlukan reaksi motorik untuk mendengar dan bicara. Tentang masukan dari dalam, seseorang harus menginterpretasi pikiran-pikiran dan kaitan-kaitannya agar dapat merespon atas dasar pengalaman sendiri dan lingkaran lengkap dari masukan luar dan dalam serta melihat ke depan memungkinkan pemahaman dan pengungkapan sehingga anak-anak dapat mengembangkan kemampuan intelegensi yang unik dan lengkap dengan cara alami.