Judul buku : Brain Gym
Penulis : Paul E. Dennison, Ph. D, Gail E.
Dennison
Penerbit : Grasindo
Tahun terbit
: 2001
Tebal buku : -
Pada
umumnya kegiatan senam otak ini di buat guna menstimulasi ( dimensi lateralis),
meringankan ( dimensi pemfokusan ) , atau merelaksasi ( dimensi pemusatan )
murid yang terlibat dalam situasi belajar tertentu. Gerakan- gerakan khusus
telah di amati agar lebih bermanfaat untuk mengatasi hambatan belajar
perorangan berikut pola-pola individunya.
Otak
manusia, seperti hologram yang terdiri dari tiga dimensi dengan bagian-bagian
yang saling berhubungan sebagai satu kesatuan. Itu sebabnya bayi atau balita
secara global dapat menangkap dunia orang dewasa dan menciptakannya menjadi
dunia baru lagi. Dimana pelajaran yang di dapat akan lebih mudah di tangkap
bila mengaktifkan sejumlah panca indra dari pada hanya diberikan secara abstrak
saja. Akan tetapi otak manusia juga spesifik tugasnya yang untuk aplikasi
gerakan senam otak dipakai istilah dimensi lateralis untuk belahan otak kiri
dan kanan. Dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak dan bagian depan otak,
serta dimensi pemusatan untuk sistem limbis dan otak besar.
Lateralis
tubuh manusia di bagian dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini memungkinkan dominasi slah satu sisi misalnya menulis
dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk i ntegrasi kedua sisi tubuh,yaitu
untuk menyeberangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah. Ketidak
mampuan menyeberangi garis tengah menyebabkan “ ketidak mampuan belajar”.
Gerakan-gerakan yang menstimulasi koordinasi kedua belahan otak dan integrasi
dua sisi terdapat dalam pengaktifan otak
Fokus
adalah kemampuan menyeberangi garis tengah partisipasi yang memisahkan bagian
belakang tengah dan depan tubuh, dan juga bagian belakang dan depan otak. Garis
tengah partisipasi adaah garis bati pada suatu kegiatan apakah seseorang berada
di depan atau belakang garis tersebut. Ketidaklengkapan perkembangan refleks
menghasilkan ketidak mampuan untuk
secara mudah mengekpresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses belajar. Murid yang mengalami kurang - fokus (
underfocised ) disebut kurang perhatian. Sementara bagian lain adalah anak -
anak yang terlalu mengalami fokus - lebih ( overfocused ) dan berusaha terlalu keras. Gerakan yang
membantu melepaskan hambatan fokus adalah aktivitas integrasi depan ataupun
belakang , yang termasuk dalam pengaktifan otak.
Pemusatan
adalah kemampuan untuk menyeberangi garis pisah antara bagian atas dan bawah
tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian atas dan bawah otak meliputu bagian
tengah sistem limbis ( mid brain ) yang berhubungan dengan informasi emosional
serta otak besar ( cerebrum ) untuk
berfikir yang abstrak. Apa yang di pelajari benar-benar harus dapat di
hubungkan dengan perasaan dam memberi arti.
Ketidak
mampuan untuk mempertahankan pemusatan di tandai oleh ketakutan yang tak beralasan,
cenderung bereaksi berjuang atau melarikan diri, atau ketidak mampuan untuk
merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan yang membuat satu sistem badan menjadi
relaks dan membantu menyiapkan murid untyuk mengolah informasi tanpa pengaruh
emosi negatif yang disebut pemusatan atau bertumbu pada dasar yang kokoh.
Setelah
murid belajar mengkoordinasi gerakan mata, tangan , dan tubuh mereka, maka
dapat disebut kegiatan brain gym atau yang biasa disebut senam otak ini sudah
mencapai tujuannya, dan integrasi menjadi pilihan otomatis. Sebagian orang akan
mengakui bahwa brain otak sangat membantu dalam waktu yang singkat untuk
mencapai perilaku tertentu.
Kebanyakan
murid secara sadar memilih untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut secara
teratur dalam beberapa inggu atau bulan guna membantu memperkuat sesuatu yang
baru dipelajari. Banyak murid akan kembali menggunakan gerakan-gerakan rutin
brain gym yang mereka senangi bila stress atau tantangan muncul di dalam hidup
mareka.
Senam
otak atau nrain gym pada dasarnya di dasarkan pada tiga pokok yang sederhana
yaitu:
1. belajar adalah kegiatan
yang alami dan menyenangkan yang terus terjadi sepanjang hidup.
2. kesulitan belajar adalah
ketidak mampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas yang
baru.
3. kita semua pada umumnya
mengalami kesulitan belajar selama kita telah belajar untuk tidak bergerak.
Umumnya kita menerima saja keterbatasan dalam hidup kita
sebagai sesuatu yang tak dapat diletakkan dan mungkin juga gagal menemukan
manfaat dari stres yang positif. Gerakan brain gym adalah suatu usaha
alternatif alami yang sehat untu menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri
sendiri dan orang lain.
Para
pendidik secara khusus harus ahli dalam menemukan perilaku yang menunjukkan
bahwa pelajar mempunyai kesulitan memproses informasi agar terintegrasi. Dengan
brain gym kebanyakan hambatan belajar dapat diatasi bila dikenali dan dihadapi
dengan cara yang menunjang.
Anak
yang sehat tahu kapan mereka mempunyai masalah dan meminta bantuan dengan cara
menunjukkan perilaku tertentu. Tidak ada anak yang malas , menarik diri, agresif atau pemarah , kecuali mereka yang
tidak mendapatkan cara belajar yang alami.
Bila
diberi
kesempatan untuk bergerak dengan cara mereka sendiri, anak-anak mampu
menyelesaikan proses belajarnya. Dengan dukungan dan izin untuk bergerak secara
positif di dalam kelas, murid dapat mengembangkan kemampuan intelegensi yang
unik dan lengkap dengan cara alami. Mereka tidak akan terhambat lagi, melainkan merasa bebas untuk
belajar dan dalam proses belajar ingatan dan pemikiran abstrak adalah hal
penting untuk memahami kata-kata abstrak dan memroses bahasa ketika
perbendaharaan kata dalam membaca melebihi yang biasa dibicarakan (tingkat
kelas enam). Masukkan melalui pendengaran dan penglihatan harus dipadukan agar
informasi dapat disimpan ke dalam ingatan jangka pendek (untuk kegunaan
analisis), dan juga untuk mengambil informasi dari ingatan jangka panjang untuk
diungkapkan secara lisan.
Berpikir kreatif dalam hal fokus, perhatian dan konsentrasi memrlukan
integrasi pengalaman lampau (nyata, khayalan, atau seolah-olah mengalami
sendiri) dan informasi baru (diterima oleh otak belakang dan diungkapkan dalam
bahasa melalui otak depan), sehingga yang baru diproses dan disimpan sebagai
pengetahuan pribadi. Dalam mendengarkan secara aktif melibatkan penerimaan dan
pemrosesan arti, dan merupakan dasar mutlak dalam komunikasi yang efektif. Mengenai
masukan dari luar diperlukan reaksi motorik untuk mendengar dan bicara. Tentang
masukan dari dalam, seseorang harus menginterpretasi pikiran-pikiran dan
kaitan-kaitannya agar dapat merespon atas dasar pengalaman sendiri dan
lingkaran lengkap dari masukan luar dan dalam serta melihat ke depan
memungkinkan pemahaman dan pengungkapan sehingga anak-anak dapat mengembangkan kemampuan
intelegensi yang unik dan lengkap dengan cara alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar